KHOTBAH PRIA KAUM BAPA GMIM (Pembacaan Alkitab: Amsal 9:1-18)


KHOTBAH PRIA KAUM BAPA GMIM

Tema: "Buanglah Kebodohan, Maka Kamu Akan Hidup dan Ikutilah Jalan Pengertian"

Pembacaan Alkitab: Amsal 9:1-18

_________________


Salam dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus,

Syalom..

Pria Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan, hari ini kita akan merenungkan firman Tuhan dari Amsal 9:1-18 dengan tema: "Buanglah Kebodohan, Maka Kamu Akan Hidup dan Ikutilah Jalan Pengertian."

Kitab Amsal ditulis oleh Raja Salomo, yang dikenal sebagai raja paling bijaksana di dunia. Dalam pasal ini, kita melihat dua sosok perempuan yang digambarkan secara kontras: Hikmat dan Kebodohan. Hikmat mengundang manusia untuk hidup dalam pengertian, sedangkan Kebodohan menggoda manusia menuju kehancuran.

Di dalam kehidupan kita sebagai pria kaum bapa, kita juga dihadapkan pada dua pilihan: mengikuti hikmat Tuhan atau terjerumus dalam kebodohan dunia. Mari kita bersama-sama memahami pesan firman Tuhan ini dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dalam ayat 1-6, Hikmat digambarkan sebagai seorang perempuan yang membangun rumahnya dengan tujuh tiang, menyediakan hidangan, dan mengundang orang-orang untuk makan di rumahnya. Hikmat memanggil orang-orang yang tak berpengalaman untuk meninggalkan kebodohan dan berjalan dalam pengertian.

Apa arti "hikmat" dalam kehidupan kita?
Hikmat bukan sekadar kepintaran, tetapi kemampuan untuk memahami dan menerapkan kebenaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Hikmat sejati berasal dari Tuhan dan membawa kehidupan serta berkat bagi kita dan keluarga kita.

Jika kita hidup dalam hikmat Tuhan, maka rumah tangga kita akan diberkati, dan kita akan menjadi terang bagi generasi yang akan datang.

Di ayat 7-12, kita melihat perbedaan antara orang bijak dan orang bebal dalam merespons teguran.

  • Orang bijak menerima teguran dan bertambah bijaksana.
  • Orang bebal menolak nasihat dan tetap dalam kebodohan.

Sebagai pria kaum bapa, kita harus memiliki hati yang rendah dan siap menerima didikan. Jangan menjadi orang yang keras kepala dan sulit dinasihati. Firman Tuhan berkata dalam Amsal 9:10, "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian."

Jika kita hidup dalam takut akan Tuhan, kita akan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun kehidupan sosial.

Di zaman ini, banyak pria kaum bapa yang enggan menerima nasihat. Mereka merasa sudah cukup tahu dan tidak butuh bimbingan. Namun, firman Tuhan mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan siap belajar.

Di bagian akhir pasal ini, kita melihat gambaran tentang Kebodohan, yang juga mengundang manusia. Namun, berbeda dengan Hikmat yang membawa kehidupan, Kebodohan hanya menawarkan kesenangan sesaat yang berujung pada kehancuran.

Bapak-bapak yang dikasihi Tuhan, dunia saat ini penuh dengan godaan yang bisa menjerumuskan kita dalam kebodohan. Amsal 9:18 berkata bahwa orang-orang yang mengikuti Kebodohan sebenarnya sedang berjalan menuju maut. Ini adalah peringatan bagi kita untuk berhati-hati dalam setiap pilihan hidup kita.

Di era digital saat ini, kita menghadapi banyak tantangan dalam mencari dan menerapkan hikmat:

1. Banjir Informasi – Sulit membedakan mana yang benar dan mana yang menyesatkan.

2. Hoaks dan Ajaran Sesat – Banyak berita palsu yang dapat menyesatkan kita.

3. Hiburan Berlebihan – Waktu kita habis untuk hal yang tidak membangun, seperti media sosial, game, dan tontonan yang tidak bermanfaat.

4. Kemudahan Akses ke Hal Negatif – Dunia digital menyajikan banyak konten yang merusak iman dan karakter, seperti pornografi, perjudian online, dan konten kekerasan.

5. Budaya Instan – Kita ingin jawaban cepat tanpa mendalami firman Tuhan dan mengandalkan pemahaman dangkal.

6. Godaan Perselingkuhan – Media sosial dan aplikasi digital memudahkan hubungan terlarang, menghancurkan komitmen pernikahan, dan menggoda hati untuk meninggalkan kesetiaan.

Sebagai pria kaum bapa, kita harus berhati-hati terhadap jebakan-jebakan ini dan selalu berpegang pada hikmat Tuhan.

Untuk menghindari jebakan kebodohan dan hidup dalam hikmat, kita dapat melakukan beberapa hal:

  1. Menjalin hubungan erat dengan Tuhan.

    • Luangkan waktu untuk doa dan membaca firman Tuhan setiap hari.
    • Bergabung dalam persekutuan dan komunitas gereja yang membangun.
  2. Menjadi teladan bagi keluarga.

    • Bersikap jujur, penuh kasih terhadap istri dan anak, dan bertanggung jawab dalam keluarga.
    • Mendidik anak-anak dengan nilai-nilai Alkitab.
  3. Menjaga diri dari pergaulan yang buruk.

    • Hindari lingkungan yang menjauhkan kita dari Tuhan.
    • Pilih teman yang dapat menuntun kita dalam kebenaran.
  4. Belajar dari kesalahan dan terbuka terhadap nasihat.

    • Jangan merasa diri sudah paling benar.
    • Siap menerima koreksi dari firman Tuhan dan sesama orang percaya.
  5. Gunakan waktu dengan bijak.

    • Hindari membuang waktu untuk hal-hal yang tidak membangun.
    • Fokus pada pekerjaan, keluarga, dan pelayanan yang berkenan di hadapan Tuhan.
  6. Kesetiaan bukti cinta kepada Allah dan Pasangan kita.

Hikmat menuntun kita untuk menghancurkan perselingkuhan dengan mengajarkan kesetiaan, pengendalian diri, dan kesadaran akan akibatnya. 

Amsal 9:10 mengingatkan bahwa takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat, sehingga kita harus menjaga pernikahan dengan komunikasi yang baik, membatasi pergaulan yang berisiko, serta berdoa bersama pasangan. 

Perselingkuhan mungkin tampak menggoda, tetapi akhirnya membawa kehancuran bagi keluarga dan hubungan dengan Tuhan. 

Jika pernah terjatuh, hikmat juga mengajarkan pertobatan sejati dengan memutuskan hubungan terlarang, meminta maaf, dan kembali hidup dalam kebenaran. 

Dengan hidup dalam hikmat, kita dapat menjaga kesetiaan dan membangun pernikahan yang kuat serta berkenan di hadapan Tuhan.

Firman Tuhan hari ini mengajarkan kita sebagai pria kaum bapa GMIM, mari kita memilih untuk hidup dalam hikmat Tuhan. Mari kita berkomitmen untuk membuang kebodohan dan mengikuti jalan pengertian, sehingga hidup kita berkenan di hadapan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.

Tuhan memberkati kita semua. Amin.

______________

Dukung terus pelayanan ini dengan berbagi dan berdonasi melalui Sociabuzz!


Comments

Popular posts from this blog

Lirik Mars Lansia GMIM

Memperlengkapi Orang Kudus bagi Pembangunan Tubuh Kristus: Menjawab pertanyaan dalam MTPJ tanggal 15-21 September 2024

Nyanyian Rohani untuk Anak Sekolah Minggu GMIM (Part 2)