Menjawab Pertanyaan Diskusi MTPJ 2 – 8 Maret 2025

Tema Mingguan MTPJ 2 - 8 Maret 2025

"Hendaklah Gembala Menjadi Teladan Bagi Kawanan Domba"

Bacaan Alkitab: 1 Petrus 5:1-11


_________________

Pertanyaan dan Jawaban untuk Diskusi:

1. Jelaskan apa pendapat saudara tentang "gembala menjadi teladan bagi kawanan domba" menurut 1 Petrus 5:1-11.

Jawaban: 

Dalam ayat 1, penatua adalah mereka yang menjadi pemimpin jemaat. Mereka disebut sebagai saksi penderitaan Kristus dan juga bagian dari kemuliaan yang akan datang. Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin/ Gembala harus memahami penderitaan sebagai bagian dari pelayanan dan memiliki pengharapan akan kemuliaan Allah.

Ayat 2 menekankan bahwa tugas penatua adalah menggembalakan domba Allah, bukan domba mereka sendiri. Ini berarti mereka bukan pemilik jemaat, melainkan hanya pelayan yang dipercayakan oleh Allah untuk merawat dan membimbing umat-Nya. Jangan dengan Paksa, tetapi dengan Sukarela Sesuai Kehendak Allah karena seorang gembala harus melayani dengan kerelaan hati, bukan karena keterpaksaan atau sekadar menjalankan tugas. Ini menunjukkan bahwa pelayanan sejati berasal dari kasih dan panggilan Allah, bukan karena tekanan atau keinginan pribadi.

Ayat 3 mengajarkan bahwa seorang pemimpin/ Penatua/ Pelayan Khusus, tidak boleh menjadi penguasa yang menindas, tetapi harus menjadi contoh hidup bagi jemaat. Pemimpin yang baik bukan hanya memberi perintah, tetapi menunjukkan bagaimana hidup sesuai dengan kehendak Allah.

Ayat 5 menekankan pentingnya ketaatan dan sikap hormat. Dalam jemaat, orang muda diajarkan untuk tunduk kepada yang lebih tua, yang dalam konteks ini bisa berarti mereka yang lebih dewasa secara rohani dan memiliki pengalaman dalam iman.

Ayat 6 menyatakan bahwa orang percaya harus merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat. Ini berarti mengakui bahwa segala sesuatu ada dalam kendali Allah dan bahwa pemimpin maupun jemaat harus hidup dalam sikap rendah hati, bukan kesombongan.

Ayat 9 menasihatkan agar umat tetap teguh dalam iman ketika menghadapi penderitaan dan serangan dari Iblis. Ini menunjukkan bahwa penggembalaan bukan hanya soal mengajar, tetapi juga memperkuat jemaat agar tetap setia kepada Allah dalam segala situasi.

Ayat 10 menjelaskan bahwa setelah mengalami penderitaan, Allah sendiri yang akan menyempurnakan, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan umat-Nya. Ini menegaskan bahwa dalam proses pelayanan dan penderitaan, ada janji pemulihan dari Allah yang akan membuat umat-Nya semakin kuat.

1 Petrus 5:1-11 mengajarkan bahwa seorang pemimpin gereja harus menggembalakan umat dengan sukarela, bukan dengan paksaan atau kepentingan pribadi. Mereka harus menjadi teladan, bukan penguasa. Jemaat juga dipanggil untuk hidup dalam kerendahan hati, tunduk kepada pemimpin yang benar, serta memiliki iman yang teguh. Karna pada akhirnya, Allah sendiri yang akan menyempurnakan, menguatkan, dan mengokohkan mereka dalam panggilan-Nya.


2. Mengapa pelayanan penggembalaan begitu penting dilaksanakan di keluarga, jemaat, dan masyarakat?

Jawaban: 

Pelayanan penggembalaan sangat penting di keluarga, karena keluarga adalah tempat pertama di mana nilai-nilai iman ditanamkan. Jika tidak ada penggembalaan dalam keluarga, anak-anak dan anggota keluarga bisa kehilangan panduan rohani. Kesombongan, kurangnya kasih, atau ketidakpedulian dalam keluarga dapat menyebabkan perpecahan dan melemahkan iman. 

Di Jemaat dalam organisasi gereja, penggembalaan sangat penting untuk menjaga jemaat tetap dalam jalur yang benar. Jika pemimpin gereja hanya melayani secara formalitas atau mencari keuntungan pribadi, maka jemaat akan merasa diabaikan dan gereja bisa kehilangan esensi pelayanannya (1 Petrus 5:2). Jemaat juga perlu diajar untuk saling merendahkan diri dan tunduk kepada pemimpin yang benar (1 Petrus 5:5-6) agar tidak terjadi konflik yang merusak kesatuan tubuh Kristus.

Di tengah Masyarakat, orang percaya dipanggil untuk menjadi terang di dunia. Jika penggembalaan di masyarakat tidak dilakukan, maka kekristenan bisa kehilangan dampaknya dan tidak lagi menjadi kesaksian bagi orang lain. Pelayanan penggembalaan bukan sekadar tugas gereja, tetapi merupakan panggilan bagi setiap orang percaya untuk membimbing, merawat, dan memperhatikan orang-orang di sekitar mereka. Jika dilakukan dengan hati yang tulus, sesuai dengan kehendak Allah, maka keluarga, jemaat dan masyarakat akan menjadi lebih kuat, saling mendukung, dan semakin teguh dalam iman. 


3. Bagaimana cara gereja membekali perangkat pelayanan untuk melaksanakan pelayanan penggembalaan secara holistik (utuh/menyeluruh)?

Jawaban: 

Gereja harus mengajarkan bahwa pelayanan bukan sekadar tugas teknis, tetapi bagian dari penggembalaan. Apapun dia, mau itu kostor, komisi di masing-masing kategorial BIPRA, Panitia HRBG, KPDP, Pengawai Gereja, Pemain Musik, Oprator LCD, KPPJ dan semua perangkat pelayanan yang ada di GMIM.

Semua pelayan Khusus harus memahami bahwa mereka adalah gembala dalam peran mereka masing-masing, sebagaimana 1 Petrus 5:2 mengatakan, "Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah." Pelayan Khusus harus rendah hati dan tunduk satu sama lain. Gereja harus menekankan bahwa pelayanan bukan soal status atau kekuasaan, tetapi soal melayani dengan kasih.

Pemimpin gereja harus menjadi contoh yang baik dalam sikap, ketekunan, dan kasih terhadap jemaat serta sesama pelayan khusus.

______________


Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini. 

Jangan ragu untuk berbagi pemikiran atau mendukung dengan Sociabuzz agar semakin banyak orang dikuatkan dalam kebenaran firman Tuhan. 

Tuhan Mampukan Semua Perangkat Pelayanan!

😇

Comments

Popular posts from this blog

Lirik Mars Lansia GMIM

Memperlengkapi Orang Kudus bagi Pembangunan Tubuh Kristus: Menjawab pertanyaan dalam MTPJ tanggal 15-21 September 2024

Nyanyian Rohani untuk Anak Sekolah Minggu GMIM (Part 2)