Khotbah Kristen "Menjadi Berkat di Tengah Pembuangan: Usahakanlah dan Berdoalah untuk Kesejahteraan Kota menurut Yeremia 29:1-9"

Shalom,

Damai Dihati,

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus, hari ini kita akan merenungkan bagian penting dari Alkitab yang berasal dari kitab Yeremia 29:1-9. Dalam bacaan ini, kita melihat Tuhan memberikan perintah kepada umat-Nya yang berada di pembuangan di Babel. Meskipun mereka jauh dari tanah perjanjian mereka dan berada dalam kondisi yang sangat sulit, Tuhan memberikan arahan yang mendalam dan penuh makna bagi hidup mereka. Pesan ini juga relevan bagi kita dalam konteks kehidupan kita sehari-hari.

Dalam bacaan ini, kita mendapati bahwa Tuhan memerintahkan umat-Nya untuk "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana Aku membuang kamu, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan; karena kesejahteraan kota itu adalah kesejahteraanmu." Ini adalah perintah yang sangat jelas dan konkret: meskipun mereka berada di pembuangan, Tuhan ingin mereka berfungsi secara aktif dalam tempat mereka tinggal.

Bayangkanlah situasi umat Israel. Mereka berada di Babel, jauh dari rumah mereka, di tanah asing dan dalam kondisi yang tidak nyaman. Ini bukanlah tempat yang mereka inginkan atau pilih untuk tinggal. Mereka mungkin merasa terasing dan kehilangan. Namun, Tuhan meminta mereka untuk tidak hanya menunggu atau berharap untuk kembali ke tanah mereka dengan cara yang instan. Sebaliknya, Tuhan meminta mereka untuk membangun kehidupan mereka di sana. Mereka diperintahkan untuk membangun rumah, menanam kebun, menikah, dan memiliki anak-anak. Ini adalah perintah untuk berintegrasi, beradaptasi, dan membuat tempat itu menjadi rumah mereka, meskipun itu bukan tempat yang mereka pilih.

Lebih dari itu, Tuhan meminta mereka untuk berdoa bagi kesejahteraan kota tersebut. Ini adalah panggilan untuk melihat lebih dari sekadar kebutuhan dan kesulitan pribadi mereka. Tuhan ingin mereka berdoa untuk kebaikan dan kesejahteraan kota di mana mereka tinggal, karena kesejahteraan kota itu berhubungan langsung dengan kesejahteraan mereka sendiri. Jika kota itu makmur, mereka juga akan mengalami dampaknya. 

Doa mereka untuk kota bukan hanya tentang meminta berkat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga tentang berkontribusi pada kebaikan bersama. Ini adalah pengingat bahwa kehidupan kita tidak hanya berkisar pada kepentingan pribadi, tetapi juga melibatkan tanggung jawab sosial kita terhadap komunitas di sekitar kita. Ketika kita berdoa untuk kesejahteraan masyarakat, kita berpartisipasi dalam usaha Tuhan untuk membawa kebaikan dan berkat kepada orang lain.

Selain itu, Tuhan juga memberikan peringatan kepada umat-Nya tentang nabi-nabi palsu yang mungkin muncul dan memberikan janji-janji palsu tentang pembebasan yang cepat. Ini mengajarkan kita pentingnya kehati-hatian dalam menerima informasi dan janji yang tidak sesuai dengan kebenaran Tuhan. Tuhan mengingatkan kita untuk tetap setia dan sabar menunggu rencana-Nya, karena Dia memiliki waktu dan rencana yang tepat untuk setiap situasi.

Dalam konteks kita saat ini, bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip ini? Sebagai gereja, kita dipanggil untuk terlibat secara aktif dalam meningkatkan kesejahteraan jemaat/gereja kita. Ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti menyediakan bantuan sosial bagi mereka yang membutuhkan, menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan, serta berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan jemaat. Gereja kita memiliki kesempatan untuk menjadi agen perubahan positif di masyarakat, menunjukkan kasih Tuhan melalui tindakan konkret.

Di sisi lain, pemerintah juga berperan dalam menyediakan layanan publik yang mendukung kualitas hidup masyarakat. Kolaborasi antara gereja dan pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat memperkuat dampak yang kita buat. Sebagai anggota jemaat, kita juga dipanggil untuk mendukung upaya ini dengan doa dan tindakan yang berdampak positif.

Mari kita ingat bahwa kita dipanggil untuk hidup tidak hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk kesejahteraan jemaat kita. Dalam setiap tantangan dan kesulitan yang kita hadapi, marilah kita terus berdoa dan bekerja untuk kebaikan bersama, seperti yang diperintahkan Tuhan dalam Yeremia 29:1-9. Dengan cara ini, kita tidak hanya menunjukkan kasih Tuhan kepada dunia di sekitar kita, tetapi juga membuktikan bahwa kita percaya akan rencana-Nya yang penuh harapan dan damai sejahtera.

Tuhan mampukan kita semua melakukan kehendak-Nya di dalam dunia ini, AMIN.



Comments

Popular posts from this blog

Lirik Mars Lansia GMIM

Memperlengkapi Orang Kudus bagi Pembangunan Tubuh Kristus: Menjawab pertanyaan dalam MTPJ tanggal 15-21 September 2024

Nyanyian Rohani untuk Anak Sekolah Minggu GMIM (Part 2)