Khotbah Remaja: Tuhan Itu Ajaib dalam Keputusan dan Agung dalam Kebijaksanaan (Yesaya 28:23-29)
Syalom!
Setiap hari kita dihadapkan dengan berbagai pilihan. Sebagai remaja, mungkin kita sering merasa penasaran dan ingin mencoba banyak hal, entah itu dalam pergaulan, kebiasaan, atau hubungan asmara. Tapi apakah semua pilihan itu baik? Apakah semua yang kita coba akan membawa manfaat bagi hidup kita?
Yesaya 28:23-29 mengajarkan bahwa Tuhan adalah sumber kebijaksanaan. Dia seperti seorang petani yang tahu kapan harus membajak tanah, menabur benih, dan menuai hasil panen. Semua dilakukan dengan penuh kebijaksanaan dan tujuan. Begitu juga dengan hidup kita, Tuhan memiliki rencana yang sempurna dan mengajarkan kita untuk bijak dalam mengambil keputusan.
Namun sebelum kita membahas lebih jauh, yuk kita main game seru dulu!
Ice Breaking: “Pilih yang Tepat!”
Tujuan: Remaja belajar bahwa tidak semua pilihan itu baik, dan harus memilih dengan bijak, seperti Tuhan yang mengolah hidup kita dengan kebijaksanaan.
Cara Bermain:
- Siapkan dua kertas besar: satu bertuliskan "Pilihan Bijak", satu lagi bertuliskan "Pilihan Sembarangan".
- Bacakan beberapa situasi di bawah ini.
- Setiap remaja harus bergerak ke arah kertas yang menurut mereka paling tepat sebagai pilihan.
- Setelah setiap pertanyaan, diskusikan jawabannya bersama.
Situasi:
- Teman menawarkan minuman keras di pesta ulang tahun.
- (Pilihan bijak: Menolak dengan tegas. Pilihan sembarangan: Mencoba karena penasaran.)
- Ingin punya pacar hanya karena semua teman sudah punya.
- (Pilihan bijak: Menunggu waktu yang tepat. Pilihan sembarangan: Pacaran asal-asalan.)
- Mencontek saat ujian karena semua teman melakukannya.
- (Pilihan bijak: Belajar dan jujur. Pilihan sembarangan: Ikut mencontek.)
- Menonton atau membaca sesuatu yang tidak baik karena sedang viral.
- (Pilihan bijak: Memilih tontonan yang membangun. Pilihan sembarangan: Menonton tanpa berpikir akibatnya.)
Refleksi:
Dari permainan ini, kita belajar bahwa:
✅ Banyak pilihan dalam hidup, tapi tidak semua baik.
✅ Kita harus berpikir sebelum mengambil keputusan.
✅ Tuhan ingin kita hidup bijak dan memilih yang benar.
Yesaya 28:23-29 mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak sembarangan dalam bekerja—Dia punya waktu, cara, dan tujuan. Begitu juga kita harus bijak dalam memilih jalan hidup kita!
Pelajaran dari Yesaya 28:23-29
-
Tuhan Tahu Waktu yang Tepat
- Seorang petani tidak langsung menabur benih, tapi terlebih dahulu membajak tanah (Yesaya 28:24).
- Tuhan juga tahu kapan waktu terbaik untuk hidup kita. Kadang kita ingin sesuatu terjadi cepat, tapi Tuhan ingin kita sabar dan menunggu waktu-Nya.
- Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan, terutama dalam pergaulan dan hubungan.
-
Tuhan Tahu Cara Terbaik untuk Setiap Orang
- Yesaya 28:27-28 menunjukkan bahwa gandum, jintan, dan adas diproses dengan cara yang berbeda.
- Artinya, setiap orang punya proses hidupnya sendiri.
- Banyak remaja berpikir, "Temanku minum-minuman keras, nggak apa-apa tuh!" atau "Semua orang pacaran bebas, kenapa aku nggak?"
- Tapi kita masing-masing punya proses sendiri dalam hidup. Apa yang terlihat baik untuk orang lain belum tentu baik untuk kita.
-
Tuhan Selalu Bijaksana
- Yesaya 28:29 mengatakan bahwa Tuhan ajaib dalam keputusan dan agung dalam kebijaksanaan.
- Kita mungkin tidak selalu mengerti keputusan Tuhan, tapi kita bisa percaya bahwa Dia tidak pernah salah.
- Jika Tuhan mengajarkan kita untuk hidup dalam kekudusan, kesabaran, dan menjauhi dosa, itu karena Dia ingin kita bertumbuh dengan baik, bukan hancur karena keputusan yang salah.
Implikasi untuk Remaja
Sebagai remaja, kita sering ingin mencoba hal-hal baru tanpa berpikir panjang. Tapi firman Tuhan mengajarkan bahwa:
❌ Jangan asal memilih jalan hidup hanya karena penasaran.
❌ Jangan ikut-ikutan teman dalam hal yang tidak baik.
✅ Belajarlah bersabar, karena Tuhan tahu waktu terbaik untuk hidupmu.
✅ Percayalah bahwa Tuhan ingin yang terbaik untukmu.
Kesimpulan: Pilihlah Jalan yang Bijak!
Kadang kita tidak mengerti rencana Tuhan. Tapi seperti petani yang tahu apa yang dia lakukan, Tuhan juga tahu yang terbaik untuk kita.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah aku pernah mengambil keputusan hanya karena ikut-ikutan teman?
- Apakah pilihanku selama ini sudah mencerminkan bahwa aku percaya Tuhan lebih tahu yang terbaik?
Mari belajar percaya kepada Tuhan, karena Dia selalu bekerja dengan cara yang ajaib dan bijaksana!
Amin.
________________
Jika kamu diberkati oleh artikel ini dan ingin mendukung pelayanan Gema Obor, kamu bisa memberikan dukungan melalui Sociabuzz.
Comments
Post a Comment