NYANYIAN YANG DIUSULKAN PADA IBADAH MINGGU (9-15 NOVEMBER 2025)
NYANYIAN YANG DIUSULKAN DALAM IBADAH MINGGU SESUAI MTPJ
Tema Mingguan: “Yesus Kristus Adalah Kepala dari Segala yang Ada” (Efesus 1:15–23)
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN
Hari Minggu – Bentuk II
Bagian Ibadah, Nyanyian yang Diusulkan:
Kemuliaan bagi Allah
PKJ No. 13 “Kita Masuk Rumah-Nya”
Syair dan Lagu: We Have Come Into His House, Bruce Ballinger, 1976,
Terjemahan: Yamuger, 1998,
do=es 4 ketuk
(1) Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah kepada-Nya.
Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah kepada-Nya.
Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah Kristus,
menyembah Kristus Tuhan.
(2) Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada-Nya.
Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada-Nya.
Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada Kristus,
menyembah Kristus Tuhan.
Ses Doa Penyembahan
NNBT No. 4 “Naikkan Doa Pada Allah”
Arnold H. Pelokang, 2002
Jhonly Wenas dan Tim, 2009
1=D 3/4
Versi 1
1
Naikkan doa pada Allah di tempatNya yang kudus;
sembah Dia yang di sorga Allah Yang Mahakudus.
Puji Dia, puji Dia Juru s"lamat manusia!
Agungkanlah Yang mulia,
Juru s"lamat dunia.
2
Nyanyikan syukur bagiNya di tempat Maha tinggi.
B"ritakan kasih setiaNya di seluruh dunia.
Puji Dia, puji Dia Juru s"lamat manusia!
Agungkanlah Yang mulia,
Juru s"lamat dunia.
3
Tuhanlah perlindunganku dan perisai hidupku.
Kubermazmur dan memuji dan agungkan namaNya.
Puji Dia, puji Dia Juru s"lamat manusia!
Agungkanlah Yang mulia,
Juru s"lamat dunia.
4
Marilah hai umat Tuhan, datang dan sembah Dia.
Dalam suka atau duka kita puji s"lamanya.
Puji Dia, puji Dia Juru s"lamat manusia!
Agungkanlah Yang mulia,
Juru s"lamat dunia.
Pengakuan Dosa
KJ No. 37a “Batu Karang yang Teguh”
1=Es 3/4
Versi 1
1
Batu Karang yang teguh, Kau tempatku berteduh.
Kar'na dosaku berat dan kuasanya menyesak,
Oh, bersihkan diriku oleh darah lambungMu.
2
Walau aku berjerih dan menangis tak henti,
apapun usahaku, tak menghapus dosaku.
Hanya oleh kurbanMu Kau s'lamatkan diriku.
3
Tiada lain kupegang, hanya salib dan iman;
dalam kehampaanku kudambakan rahmatMu.
Tanpa Dikau, Tuhanku, takkan hidup jiwaku.
4
Bila tiba saatnya kutinggalkan dunia
dan Kaupanggil diriku ke hadapan takhtaMu,
Batu Karang yang teguh, Kau tempatku berteduh.
Janji Anugerah Allah
NKB No. 15 “Hidup yang Penuh Berbeban”(Burdens Are Lifted at Calvary / Days Are Filled with Sorrow and Care)
Lagu: John M. Moore Syair: John M. Moore
1
Hidup yang penuh berbeban dan terasa berat,
ringan semua di Kalvari, karn'a Yesus dekat.
Reff:
Ringan semua di Kalvari, Kalvari, Kalvari;
Ringan semua di Kalvari, karn'a Yesus dekat.
2
Segenap kekuatiranmu s'rahkan kepada-Nya,
ringan semua di Kalvari, karn'a Yesus dekat.
3
Air mata pahit pedih, Yesus tahu benar,
ringan semua di Kalvari, karn'a Yesus dekat.
Puji-pujian
PKJ No. 281 “Tiap Orang Harus Tahu”
Syair dan lagu: Everybody Ought to Know, Anonim, terj. Yamuger 1999
do=f 4 ketuk
Refrein: Tiap orang harus tahu, tiap orang harus tahu,
Tiap orang harus tahu, siapa Yesus!
1. Dia bagai Bunga Bakung, Bintang Fajar cemerlang,
yang terindah tak bertara; tiap orang harus tahu!
2. Dia Penyembuh ragaku, Jurus'lamat jiwaku;
Dia membaptiskan aku dengan api Roh Kudus!
3. Dia Putra yang terkasih, Anak domba yang kudus;
Dia Mempelai sorgawi; tiap orang harus tahu!
Ses Pembacaan Alkitab
KJ No. 55 “Ya Sumber Kasih, Roh Kudus”
1. Ya Sumber Kasih, Roh Kudus, pancarkan apiMu,
sehingga hati kami pun penuh semangatMu!
2. Engkau ilhami kaum nabi menulis Alkitab.
O tolong kami mengerti maknanya yang tepat.
3. Ya Roh Kudus, melayanglah di atas yang kelam;
di hati kacau dan resah ciptakanlah terang.
4. Ya Roh di dalam cah'yaMu Sang Bapa dikenal;
terungkap bagi kami pun kasihNya yang kekal.
Persembahan
NKB No. 199 “Sudahkah yang Terbaik Kuberikan”(Have I Done My Best for Jesus?)
Lagu: Harry E. StorrsSyair: Ensign Edwin Young
1
Sudahkah yang terbaik kuberikan
kepada Yesus Tuhanku?
Besar pengurbanan-Nya di Kalvari!
Diharap-Nya terbaik dariku.
Reff:
Berapa yang terhilang t'lah kucari
dan 'ku lepaskan yang terbelenggu?
Sudahkah yang terbaik kuberikan
kepada Yesus, Tuhanku?
2
Begitu banyak waktu yang terluang
sedikit 'ku b'ri bagi-Nya.
Sebab kurang kasihku pada Yesus;
mungkinkah hancur pula hatinya?
3
Telah 'ku perhatikankah sesama,
atau 'ku biarkan tegar?
'Ku patut menghantarnya pada Kristus
dan kasih Tuhan harus 'ku sebar.
4
'Ku tak mau lebih lama dalam jurang,
'ku panjat dindingnya terjal.
Dunia yang 'kan binasa memerlukan
berita kasih Allah yang kekal.
Nyanyian Penutup
KJ No. 396 “Yesus Segala-galanya”
1. Yesus segala-galanya, Mentari hidupku. Sehari-hari
Dialah Penopang yang teguh. Bila 'ku susah, berkesah,
Aku pergi kepadaNya: Sandaranku, Penghiburku, Sobatku.
2. Yesus segala-galanya, Kawanku abadi; setiap datang padaNya, berkatNya diberi. Surya dan hujan berselang, hasil tanaman dan kembang: semuanya karunia Sobatku.
3. Yesus segala-galanya, setia padaku; tak akan 'ku
menyangkalNya, Teman setiaku. BersamaNya 'ku tak
sesat, Ia menjagaku tetap: Ia tetap Kawan erat, Sobatku.
4. Yesus segala-galanya, Temanku terdekat; padaNya aku
berserah sekarang dan tetap. Hidupku indah mulia,
bersamaNya bahagia, hidup kekal, kar'na kenal Sobatku.
---
Ibadah hari Minggu ini mengajak kita menatap Kristus bukan sekadar sebagai penyelamat, tetapi juga sebagai Kepala dari segala yang ada.
Dari awal hingga akhir ibadah, setiap nyanyian yang diusulkan membawa kita berjalan bersama dalam kesadaran bahwa seluruh hidup dan ciptaan berpusat pada Kristus.
PKJ No. 13 “Kita Masuk Rumah-Nya”
Ibadah dimulai dengan ajakan untuk hadir di hadapan Tuhan dengan hati yang terarah penuh.
Liriknya sederhana, namun dalam: “Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada-Nya.”
Di tengah rutinitas dan beban minggu ini, lagu ini menjadi undangan untuk berhenti sejenak dan masuk ke rumah-Nya bukan hanya dengan tubuh, tapi juga dengan hati yang siap menyembah.
NNBT No. 4 “Naikkan Doa Pada Allah”
Lagu ini menuntun kita untuk meninggikan nama Tuhan di tempat yang kudus.
Bait demi bait mengingatkan bahwa dalam suka maupun duka, satu hal tidak berubah: Tuhan layak dipuji.
Ada nada syukur yang tenang tapi kuat di dalamnya, seolah menegaskan bahwa doa dan pujian bukanlah kewajiban, melainkan napas iman.
KJ No. 37a “Batu Karang yang Teguh”
Di bagian ini, nyanyian menjadi ruang kejujuran.
Kita diingatkan bahwa tidak ada usaha manusia yang bisa menebus dosa, selain anugerah Kristus.
Syairnya meneduhkan: “Hanya oleh kurban-Mu Kau selamatkan diriku.”
Lagu ini mengembalikan fokus hati kita pada kasih karunia yang menjadi dasar keselamatan.
NKB No. 15 “Hidup yang Penuh Berbeban”
Setelah pengakuan dosa, lagu ini menjadi jawaban lembut dari Tuhan: di Kalvari, semua beban diringankan.
Setiap kata di dalamnya seperti pelukan kasih: “Ringan semua di Kalvari, karena Yesus dekat.”
Di sinilah kita diingatkan bahwa Kristus yang menjadi Kepala, juga adalah Pribadi yang dekat dan peduli.
PKJ No. 281 “Tiap Orang Harus Tahu”
Nyanyian ini memancarkan semangat misi.
Yesus bukan hanya untuk kita kenal, tapi untuk kita wartakan. “Dia bunga bakung, bintang fajar cemerlang…” ini gambaran yang indah tentang Kristus yang memberi terang di tengah dunia yang gelap.
KJ No. 55 “Ya Sumber Kasih, Roh Kudus”
Sebelum firman dibacakan, lagu ini menjadi doa agar hati kita diterangi oleh Roh Kudus.
Ia adalah sumber kasih dan hikmat, yang membuat kita bukan sekadar membaca firman, tetapi mengerti maknanya dengan benar.
Di sini, ibadah tidak hanya menyentuh perasaan, tetapi juga memperdalam iman.
NKB No. 199 “Sudahkah yang Terbaik Kuberikan”
Lagu ini mengajak kita merenung: apakah yang kita beri kepada Tuhan benar-benar yang terbaik?
Lebih dari sekadar persembahan uang, ini tentang persembahan hidup.
Syairnya menyentuh hati: “Besar pengurbanan-Nya di Kalvari, diharap-Nya terbaik dariku.”
Ia telah memberi segalanya, maka memberi kembali adalah ungkapan kasih, bukan kewajiban.
KJ No. 396 “Yesus Segala-galanya”
Sebagai penutup, lagu ini menegaskan inti dari seluruh ibadah: Yesus adalah segala-galanya.
Dalam susah dan senang, Dialah sahabat sejati, penopang, dan penghibur.
Bait terakhir menjadi pernyataan iman yang indah: “Hidupku indah mulia, bersama-Nya bahagia, hidup kekal, karena kenal Sobatku.”
Melalui rangkaian nyanyian minggu ini, kita diingatkan bahwa hidup beriman bukanlah tentang kita, tetapi tentang Kristus yang menjadi pusat segalanya. Ia Kepala atas Gereja, atas dunia, dan atas setiap kehidupan kita.
Kiranya setiap lagu yang dinyanyikan bukan hanya memenuhi tata ibadah, tetapi menjadi kesaksian hati yang berkata: “Segala kemuliaan hanya bagi Kristus, Kepala dari segala yang ada.”
Comments
Post a Comment